Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. (Al-'Ankabut: 4) Yakni jangan sekali-kali orang-orang yang belum beriman mengira bahwa mereka luput dari cobaan dan ujian ini, karena sesungguhnya di belakang mereka terdapat siksaan dan pembalasan yang jauh lebih berat dan lebih pedih daripada apa yang mereka alami di dunia.tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa. (Fushshilat: 51) Yakni memperpanjang doanya hanya karena meminta sesuatu. Dengan kata lain, dia mengucapkan doa yang panjang, padahal makna dari doanya sedikit. Sedangkan kebalikannya ialah doa yang ringkas, tetapi padat isinya. Dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Al-Mulk: 15) Yakni dikembalikan kelak di hari kiamat. Ibnu Abbas, Mujahid, As-Saddi, dan Qatadah mengatakan bahwa manakibuha artinya daerah-daerah yang jauh, daerah-daerah pedalamannya, dan seluruh kawasannya. Ibnu Abbas dan Qatadah mengatakan pula bahwa manakibuha artinya gunung
Surat An-Nas terdiri dari 6 ayat, dan termasuk golongan surat Makkiyah, yakni surat yang diturunkan di Mekkah. Secara umum, Surat An-Nas berisi petunjuk tentang kepada siapa manusia harus mencari perlindungan dari berbagai macam godaan, yang tidak lain adalah kepada Allah SWT. Dalam Surat An-Nas disebutkan bahwa godaan tidak hanya datang dari
لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِما أَراكَ اللَّهُ. supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah perlihatkan kepadamu. (An-Nisa: 105) Ayat ini dijadikan dalil oleh kalangan ulama Usul yang berpendapat bahwa Nabi Saw. boleh memutuskan peradilan dengan ijtihad, berdasarkan makna ayat ini
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa wahyu yang pertama kali turun adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5. Sedangkan surat utuh Al-Qur’an yang pertama kali turun atau turun setelah masa fatrah wahyu adalah Surat Al-Muddatstsir. Simpulan lainnya, wahyu yang pertama kali turun pada masa kerasulan adalah Surat Al-Muddatstsir. Sedangkan wahyu yang
serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. (Al-Anfal: 54) Maksudnya, perbuatan mereka sama dengan perbuatan Fir'aun dan para pengikutnya serta orang-orang yang semisal dengan mereka, di saat mereka mendustakan ayat-ayat Allah; maka Allah membinasakan mereka disebabkan dosa-dosa mereka sendiri.
4. Asbabun Nuzul bukan penyebab turun. Namun sekedar peristiwa yang mendahului turunnya ayat-ayat al-Qur’an. Poin ini hendaknya bisa kita renungkan dengan seksama. 5. Tahapan-tahapan turunnya al-Qur’an ini menunjukkan pemeliharaan dan penjagaan yang sempurna. 6. Al-Qur’an dijaga keasliannya sejak turun di Lauhul Mahfuzh hingga hari kiamat.